Musikal Petualangan Sherina

Sebagai anak yang lahir di tahun 1994, gue bersyukur banget tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam karya dari orang-orang hebat. Salah satunya adalah film Petualangan Sherina, yang rilis di tahun 2000 silam ketika gue berumur 6 tahun which is kelas 1 SD. 17 tahun kemudian, Petualangan Sherina hadir kembali berupa drama musikal, yaitu Musikal Petualangan Sherina. Acara ini diproduksi oleh Jakarta Movement of Inspiration, kalian bisa cek website mereka di sini dan instagram mereka di sini. Di acara ini pun Jakarta Movement of Inspiration didukung oleh Miles Films, yang dulu memproduksi film Petualangan Sherina.
Sumber website Musikal Petualangan Sherina

Jujur, gue tau bakal ada Musikal Petualangan Sherina ini bener-bener nggak sengaja. Gue lagi cekicek explore instagram, dan ada instagram si Jakarta Movement of Inspiration ini. Di situ mereka ngumumin bahwa akan ada Musikal Petualangan Sherina, langsung lah gue follow untuk tau updatenya. Seperti kalian ketahui (kalo kalian seumuran gue atau bahkan lebih tua dari gue), film Petualangan Sherina ini merupakan salah satu film yang mengangkat lagi "semangat" dunia perfilman Indonesia. Film-film lainnya ada Ada Apa Dengan Cinta? sama Jelangkung. Dari wikipedia, diketahui jumlah penonton film Petualangan Sherina menyentuh angka 1,1 juta penonton. Selain itu dengan biaya produksi sebesar Rp 2 milyar film ini dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 10 milyar. Wow kan?
Di balik Miles Films terdapat Mira Lesmana selaku produser dan Riri Riza selaku sutradara. Miles Films juga bekerja sama dengan alm. Elfa Secioria selaku composer.

Perjuangan gue untuk menonton Musikal Petualangan Sherina nggak gampang, terutama soal tiket. Penjualan tiket ditangani oleh Movintix, menurut gue ini salah satu bagian dari Jakarta Movement of Inspiration juga yang emang menangani pertiketan, kalian bisa cek instagramnya di sini dan wesbitenya di sini. (FYI, Movintix menyediakan tiket-tiket dari berbagai pertunjukan gitu, silahkan dicek ya).
Movintix mengeluarkan 3 jenis tiket yaitu pre sale, early bird, dan normal price. Silahkan lihat gambar di bawah yaa..

Pricelist tiket Musikal Petualangan Sherina, dari instagram movintix

Nah awalnya gue mau beli pre sale kategori Delta, pas dikasihtau tanggalnya ya gue siap-siap kan. Tapi mungkin emang dasarnya nggak rezeki juga kali ya, gue santai-santai aja tuh karena gue kira nggak bakal rebutan. Kalo nggak salah, dari pihak Movintix juga nggak ngasihtau mau dijual jam berapa. Akhirnya pas gue buka websitenya, tiket pre sale dinyatakan sold out. Gue shocked. Langsung yang gue pikirin adalah, gue harus dapet tiket early bird yang Echo. Kenapa? Karena sesungguhnya budget gue mentok di Rp 200 ribu per tiket. Kenapa, lagi? Karena pada saat itu gue sedang saving untuk trip ke Dieng Culture Festival sama nyokap gueπŸ˜‚πŸ˜‚

Di tanggal 30 April 2017 dan hampir tengah malem, gue memutuskan untuk nggak tidur demi beli tiket Musikal Petualangan Sherina. Setelah masuk ke tanggal 1 Mei 2017 dini hari, gue mulai akses website Movintix dari laptop. Tapi ternyata, websitenya down. Gue dan banyak orang lainnya langsung nyecer di instagram Movintix nanyain, "kok websitenya down?".
Cuma gue nggak kehabisan akal, gue iseng nyoba buka websitenya dari handphone gue dan ternyata, BISA! Gue langsung pesen dengan buru-buru, secara kalo dari handphone ya terbatas ngeliatnya kan. Akhirnya gue klik kategori tiket Echo untuk 2 tiket dan di Sabtu, 16 September 2017 jam 7 malam. Setelah itu kebuka halaman yang banyak pilihan bangkunya, sumpah gue nggak tau mana yang udah diisi dan mana yang belum. Akhirnya gue asal klik, taunya.... gue belum zoom out si page itu. Di sebelah-sebelahnya masih ada bangku yang lain, tapi apa daya, gue udah tinggal bayar aja. Oke, waktu itu gue mikir "yaudah, kalo emang nggak enak tempatnya ya dengerin lagunya aja". Ternyata yang gue pilih adalah bangku CD 15 dan CD 16, gue nggak tau maksudnya apa yang pasti gue langsung insecure dan cekicek google gimana venue Teater Jakarta di Taman Ismail Marzuki itu. Di google gue ngeliat bentuk venuenya seperti apa, sambil gue bandingkan dengan denah tempat duduk yang diupload oleh Movintix, sekali lagi gue mikir "yaudah, visualnya udah pernah liat. Nikmatin lagunya aja ya May". Rasanya campur aduk, antara nyesel nggak hati-hati dan cekicek lagi sama ketakutan nanti nyokap gue bisa enak nontonnya apa nggak ya.

Setelah sekitar 4 bulan dari beli tiket yaitu bulan Mei, akhirnya bulan September pun tiba! Dari seminggu sebelum acara, gue udah nyanyi-nyanyi lagu Petualangan Sherina. Se-nggak-sabar itu. Pas hari H, gue berangkat jam 5-an dari rumah. Lumayan was-was sih takut jalanan macet, padahal Kemayoran-Cikini nggak terlalu jauh. Udah gitu takut yang nuker tiketnya ngantri, jadi di jalan udah deg-deg ser ajaπŸ˜‚
Pas masuk komplek Taman Ismail Marzuki dan ambil karcis parkir, jalan udah mulai tersendar. Yes, macet. Orang-orang pada nyari parkir. Untuk gue dapet di deket kantin Taman Ismail Marzuki, arah-arah pintu masuk kampus IKJ. Gue sama nyokap pun jalan ke arah Teater Jakarta, orang-orang udah rame banget. Akhirnya gue tiba di loket penukaran tiket, sistemnya di sini adalah masuk ke loket sesuai dengan abjad nama dari si pemesan. Untungnya nggak ngantri, loh... Setelah gue menunjukkan e-ticket dan KTP gue, gue mendapatkan 2 lembar tiket serta 1 booklet tentang Musikal Petualangan Sherina. Di booklet tersebut, dijelaskan secara singkat apa itu Musikal Petualangan Sherina, Jakarta Movement of Inspiration, sambutan dari Mira Lesmana dan Riri Riza, pengenalan tim-tim, sampai ke para pemain.

Tiket dan booklet Petualangan Sherina

Sekedar info, para pemain Musikal Petualangan Sherina ini terbagi ke dalam 3 kelompok yaitu Canopus,  Capella, dan Vega. Kedua tim ini terdiri dari pemain Sherina, Sadam, teman-teman Sherina, teman-teman Sadam, dan Ibu Sherina. Jadi dalam Musikal Petualangan Sherina tokoh-tokoh tersebut diperankan oleh 2 orang yang berbeda dan dibagi ke 2 kelompok yang berbeda. Tokoh lainnya seperti Pak Darmawan, Bapak dan Ibu Ardiwilaga, Zus Natasya, Kertaradjasa, dan lainnya diperankan oleh 1 orang aja. Nah untuk tokoh-tokoh yang diperankan oleh 1 orang ini, masuk ke dalam kelompok Vega.

Pintu utama menuju venue
Sekitar jam 6 nggak lama adzan magrib, ternyata pintu utama untuk masuk ke venue udah dibuka. Kita masuk melalui pintu yang sesuai dengan tiket. Kebetulan gue tiket Echo dan berada di lantai 3. Info dari panitianya, untuk nunggu nggak bia di lantai 3 karena panas. Jadi kita nunggu di lantai 1 atau 2 yang emang ada AC nya, udah gitu ternyata ada tempat solat dan nggak susah nyarinya. Seneng banget deh! Akhirnya gue sama nyokap pun memutuskan untuk solat aja dulu, sambil nunggu acara yang mulai jam 7 malem. Setelah solat, gue muter-muter sama nyokap gue. Di lantai 1 itu ada kayak beberapa booth makanan dan minuman, standard harga di acara-acara sih. Kebetulan gue sama nyokap udah kebayang-bayang Nasi Padang yang adanya setelah Camden, Cikini. Jadinya, kita nggak jajan di situ.

Situasi di lantai 1 Teater Jakarta

Selain ada booth-booth makanan, ternyata mereka mengadakan pameran fotografi juga loh. Foto-foto yang dipamerkan adalah foto-foto para pemain waktu latihan. Setau gue, mereka berlatih sekitar 6 bulan. Para pemain yang mendukung acara ini pun diaudisi secara terbuka, melalui instagram.

Pameran fotografi para pemain ketika latihan

Layaknya sebuah acara, Musikal Petualangan Sherina menjual berbagai merchandise. Merchandise terdiri dari 3 paket, gue nggah hafal paketnya apa aja, maafkan. Tapi gue beli paket yang paling murah yaitu Rp 100 ribu dan mendapatkan 1 notebook hardcover, 1 totebag, dan 1 paket sticker yang isinya ada 4. Paket lainnya ada yang jual baju, CD original soundtrack, dan lainnya. Untuk totebag ada 3 pilihan, dan gue milih yang gambarnya Boscha. Ada cerita lucu antara gue, Petualangan Sherina, dan Boscha.
Dulu setelah Petualangan Sherina booming, gue dibawa sama bokap dan nyokap gue untuk liat tempat syutingnya yaitu Boscha, di Lembang, Bandung. Gue udah super excited waktu itu, tapi sayang sekali kalo ke Boscha harus daftar seminggu sebelumnya. Jadinya gue belum kesampean buat ke sana, kabar terakhir seinget gue sih umum udah nggak boleh masuk lagi. Ya mudah-mudahan masih ada rezeki ya buat gue dan anak-anak gue nanti hehehehe.

Sekitar 20 menit sebelum acara mulai, gue dan nyokap akhirnya naik ke lantai 3. Di sana kita diperiksa lagi tiket, tas, dan badan. Kebetulan gue sama nyokap sempet beli aqua di deket tukang jual buku bekas di Taman Ismail Marzuki, eh karena nggak boleh dibawa ke dalam teater ya disita deh. Pas masuk ke teater, ternyata tangganya emang agak curam. Jujur seumur-umur gue jarang banget ke tempat kayak gini. Gue aja baru pertama kali masuk ke Gedung Kesenian Jakarta, kebetulan dulu buat nonton lenong itu undangan jadi tempatnya di bawah dan super pewe. Nah kalo yang di Musikal Petualangan Sherina ini, gue di atas dan yaa tempatnya sempit gitu. Lebih sempit dari jarak bangku kayak di bioskop-bioskop pada umumnya. Sambil nunggu jam 7, para pemain orkestra kayak pemanasan gitu. Mereka mainin lagu-lagu yang ada di film Petualangan Sherina, dan kalo nggak salah denger ada lagu-lagu Sherina yang dari album lainnya kayak Andai Aku Besar Nanti.

Nah, sebelum gue ceritain pendapat singkat gue tentang acara ini, please note kalo gue belum pernah nonton teater atau drama musikal kayak gini sebelumnya. Ya memang pernah nonton lenong, tapi itu masih jaman gue SD dan udah lama banget. Jadi sekali lagi, ini subjektif dari gue ya😊

Kurang lebih jam 7, lampu udah mulai dimatiin. Ada suara Ronald sama Tike penyiar JakFM yang ngasihtau dos and don'ts ketika nonton Musikal Petualangan Sherina. Nggak lama, orkestra langsung mainin medley lagu-lagu dari Petualangan Sherina. Tiba-tiba Sherina dan temen-temennya muncul dan nyanyiin lagu Menikmati Hari sambil main-main di jalan. Lalu ada scene Ayahnya resign dari supermarket sambil membawa pot kaktus. Jujur, gue di sini udah ngembeng air matanya. Campur aduk banget, di satu sisi gue seneng banget udah lama ditunggu-tunggu dan ngerasa kembali ke masa kecil, di sisi lainnya gue inget bokap gue karena dulu gue nonton bareng bokap dan nyokap gue di Megaria😒

Salah satu yang bikin gue amazed adalah suara dari pemeran Sherina yang BENER-BENER MIRIP BANGET. Gue nggak bohong, semirip itu loh. Lately, gue tau bahwa tim yang main kemarin adalah tim Capela. Tim Capela ini diperankan oleh Maisha Kanna sebagai Sherina dan Erlangga Noor R. sebagai Sadam. Di scene mencabut plester oleh Ayahnya Sherina, gerakan dan suaranya Sherina bener-bener sama banget. Waktu nyanyi Lihatlah Lebih Dekat pun, bener-bener nge-blend banget suara Ibu Sherina dan Sherinanya.

Di scene kelas, ada sedikit trouble dengan sound si Ibu Guru. Tapi hebatnya, sumpah, nggak ngerti sih, ini gue yang norak apa ya? Si Ibu Guru tuh nggak panik, dia langsung ngencengin suarnya biar tetep kedengeran. Untuk nggak lama troublenya, everything went well😊 Di scene kelas ini, Faris yang ditaro di atas lemari sama Icang pun ada loh. Entah mengapa semua serba sama. Namun ada beberapa improve juga sih, tapi sama sekali nggak ngerusak inti ceritanya. Di film aslinya, nggak ada adegan Sadam jawab-jawabin pertanyaan. Tapi di Musikal Petualangan Sherina, Sadam jawab semua pertanyaan Ibu Guru mengenai rasi bintang. Lalu tiba-tiba Ibu Guru pun nyanyi Rasi Bintang, dan ada properti yang meyerupai rasi bintang turun dari atas stage. Indah banget karena pake lampu-lampu gitu. Scene-scene selanjutnya dimainkan dengan sangat apik oleh para tokoh, Abby Galabby yang juga istri dari Mas Danang memerankan Zus Natasya dengan sangat apik. Mas Danang yang berperan sebagai penculik pun juga keren, mereka menyelipkan komedi-komedi yang menyegarkan dan kekinian kayak Lambe Turah, per-mantan-an, dan tokoh-tokoh penculiknya juga nggak segan untuk ngajak penonton komunikasi. Para penculik ini tiba-tiba muncul di wings lantai 2 sebelah kiri penonton, dari scene penculikan ini acara diistirahatkan dulu selama 15 menit. Di sini para penonton bisa keluar dulu untuk buang air kecil, tapi gue sama nyokap memilih untuk stay di dalem aja.

Setelah 15 menit, acara mulai lagi. Sebelumnya ada medley lagi dari para pemain orkestranya, setelah gue perhatiin kayaknya lagu medleynya ini lagu-lagu yang akan di bawakan di scene-scene selanjutnya ya. Di adegan yang mulai-mulai tegang, yaitu ketika Sherina dan Sadam belum pulang ke rumah Pak Ardiwilaga yaitu Papinya Sadam. Di sini kedua orang tua mereka kebingungan, dan lagi duduk di set semacam meja untuk minum teh gitu. Di sini ada satu hal yang bikin gue deg-degan. Jadi waktu Pak Ardiwilaga nyanyi lagu Dimana Sadam Dimana Sherina, dia sempet berdiri dari bangku. Gue tau banget set bangku itu nggak terlalu besar, dan HAMPIR aja itu bangku jatoh kesenggol sama Pak Ardiwilaga but THANK GOD he saved the chair! Pak Ardiwilaga refleks megang bangkunya, dan percaya sama gue, kalo penonton nggak semuanya ngeuh. Pak Ardiwilaga menyelamatkan bangku itu dengan sangat mulus, bangkunya nggak sempet kayak setengah jatoh gitu. KEREN BANGET!

Di scene ruangan Kertaradjasa, ada tokoh office boy yang bernama Ubay. Ubay juga menyelipkan komedi-komedi segar di scene ini. Nggak ada yang kurang ataupun berlebihan. Abby Galabby selaku Zus Natasya  pun menari di sini bersama Ubay dan Kertaradjasa, dan mereka menari di atas stage yang bisa naik gitu jadi tinggi. Dengan space sekecil itu, mereka menari dengan kece! Top abis!

Di scene yang paling bikin penonton rame adalah scene Boscha. Gue bener-bener acungin jempol sama yang bikin propertynya, PERSIS BANGET! Boscha ada di Teater Jakarta! Replika Boscha itu bahkan bisa dibuka dan ada tangganya juga di dalem, persis banget. Di adegan Sherina dan Sadam tidur, tiba-tiba penculik dateng. Mereka kebangun, dan yak ini lah adegan yang bikin semua ribut. Adegan Sadam asma dan nggak bisa ikut Sherina kabur. Di scene ini mereka maafan, dan ADEGAN SHERINA CIUM PIPI SADAM BENERAN ADA! Gue dan penonton lainnya bener-bener langsung tepuk tangan sambil teriakan. Oh my God.....😍😍😍😍😍😍😍

Adegan yang paling gue tunggu dari Musikal Petualangan Sherina ini selain adegan cium pipi adalah, adegan ketika Pak Ardiwilaga ragu-ragu waktu mau menandatangani surat-surat penjualan. Di filmnya, menurut gue ini salah satu adegan yang terdramatis. Pak Ardiwilaga ragu-ragu dengan meletakkan lagi pulpen untuk menandatangani suratnya. Di Musikal Petualangan Sherina, adegan ini bener-bener DETAIL dan PERSIS! Gila, gue seakan-akan nggak omongan apa-apa lagi buat acara iniπŸ™ŒπŸ™ŒπŸ™ŒπŸ™ŒπŸ™Œ
Akhirnya Sherina dateng dan bilang kalo mereka diculik, di situ Zus Natasya pun ada. Abby Galabby menyelipkan komedi lagi di sini, ia mengambil makanan yang ada di meja dan ingin kabur diam-diam.

Menuju ending acara, scene di sekolah ketika Sherina menyanyikan lagu Persahabatan sama teman-temannya juga bikin penonton heboh. Kalo gue sih, nungguin tos-tosannya Sherina dan Sadam hihi dan ADA! PERSIS! Di akhir lagu persahabatan ini, beberapa penonton standing applause. Ternyata pertunjukkan nggak sampe situ aja loh, semua pemain dan crew juga naik ke atas panggung satu per satu dan nyanyi bareng lagi . Setelah itu, perwakilan dari mereka ngomong untuk mengenang alm. Elfa Secioria selaku composer film Petualangan Sherina. Mereka semua bergantian menyanyikan  lagu Petualangan Sherina, yang jadi lagu penutup di filmnya dulu.
Gue bener-bener nggak bisa nahan air mata gue lagi, gue nangis, mereka semua keren banget. Gue liat dan kalo emang nggak salah liat, ada pemain dari temennya Sherina yang juga nangis. Bener-bener semua nyanyi bareng-bareng sama penonton. Gue pribadi ngerasa bener-bener balik ke masa kecil gue lagi, inget semuanya. Inget gue dulu nonton sama bokap dan nyokap gue, sampe pulang dari Megaria beli bucket hatnya Petualangan Sherina. Sayangnya bucket hat itu entah disimpen di mana sama nyokap gue.
Di ujung pertunjukkan setelah lagu Petualangan Sherina selesai dinyanyikan, semua penonton standing applause. The deserved this. KEREN BANGET! Gue pun masih meneteskan air mata di sini karena saking kerennyaπŸ˜’πŸ˜’πŸ˜’πŸ™ŒπŸ™ŒπŸ™Œ

Overall, pertunjukkan ini bener-bener keren banget. Dilihat dari penonton yang dateng, semuanya bisa dibilang udah dewasa. Sekalipun ada anak-anak, gue rasa itu diajak sama orang tuanya karena ya orang tuanya yang nonton film Petualangan Sherina dulu.
Gue cukup ngikutin kegiatan mereka di instagram dan emang ya, usaha itu nggak bakal mengkhianati hasil. Musikal Petualangan Sherina bener-bener di luar ekspektasi gue banget. Bener-bener details, semuanya pada porsi yang pas, nggak kurang ataupun berlebihan. Dari kinerja panitia pun oke, semuanya helpful banget, venuenya oke, keren deh! Dari sisi media sosial pun mereka nggak spamming, nggak ada stories-stories yang ngebocorin.
Cuma ada sedikit yang menggelitik gue. Gue nggak sengaja liat di salah satu postingan instagram Jakarta Movement of Inspiration, bahwa ada orang yang pengen disiarin live. Gue kayak, apasih? Ini acara drama musikal, semua orang beli tiket buat liat langsung di venue, kalo dikasih live via instagram ya ngapain pada beli tiket? Nonton aja di instagram. Gue aja udah bertekad untuk sama sekali nggak mendokumentasikan acara ini, biar aja gue, memori, dan hati gue yang mendokumentasikannya.

Ini yang minta live, sista please?πŸ˜‘πŸ˜’

Gue bakal cerita ke anak cucu gue nanti, kalo mamanya ini pernah segitu cintanya sama sebuah film. Film yang mamanya tonton bareng nenek dan kakenya dulu. Film yang bikin masa kecil mamanya indah, yang bikin mamanya pengen pake plester, pengen ke Boscha, dan pengen jadi penyanyi, semua karena Petualangan Sherina.
Terimakasih Miles Films yang udah bikin film Petualangan Sherina.
Terimakasih alm. Elfa Secioria yang udah nyiptain lagu-lagu yang bisa dikenang selamanya.
Terimakasih semua para pemain film Petualangan Sherina atas aktingnya yang bener-bener masih ngelekat di memori gue.
Terimakasih Jakarta Movement of Inspiration beserta para pemain Musikal Petualangan Sherina yang udah bikin gue nostalgia sama semua ini.
Terimakasih juga Mama, udah mau nemenin aku nonton iniπŸ’™πŸ’™πŸ’™

MamakuπŸ’™

TERIMAKASIH BANYAK!πŸ’™πŸ™ŒπŸ’™πŸ™ŒπŸ’™πŸ˜‚πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™

Comments

  1. Awalnya gue cuma mau nyari harga tiketnya aja si tapi malah nemuin iniii dan aku baca. Aaaaaa Makasiiiiiiiii banget mbaknyaaa. Kamu nulisnya detail banget, aku bisa banget ngerasain serunya, harunya, sueneengnya, degdekannya, dan girangnya waktu adegan yg sering kita tonton sampai hafal di luar kepala itu ada di pertunjukan ini. Aaaaa sumpah sudah terbayang banget di tambah lagi aku liat cuplikan2 videonya yg di youtube, beeeh merindingg!! Apalagi yg nonton langsung������ Nangiss benerannnnn gueee. Secara gue tiappp hariiiii tiaaapp hariii banget dulu muter2 vcd petualangam sherina ampe kaset gue bariiittt �� dan sampe hafal bgt skenarionya, adegannya, koreonya, apalagi lagu lagunya!!! Kayaknya guelah yg layak jadi sutradaranya. HAHAHA.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts